Melung, Banyumas – Persiapan untuk acara Rembug Desa Membangun terus berjalan. Pada hari ini, pemasangan tenda dan panggung utama mulai dilakukan di lapangan Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas. Lokasi ini nantinya akan menjadi pusat kegiatan yang mengusung tema “Strategi Kolaborasi Multipihak untuk Pengentasan Kemiskinan.”
Tampak para pekerja dan warga desa bekerja bersama mendirikan tenda dan menata area acara. Suasana penuh semangat terlihat di lokasi, mencerminkan antusiasme masyarakat Desa Melung dalam mendukung acara berskala regional ini.
Kepala Desa Melung menyampaikan, “Persiapan ini dilakukan secara gotong royong sebagai bentuk kebersamaan warga desa. Kami ingin memastikan semua berjalan lancar agar para peserta merasa nyaman selama mengikuti acara.”
Lapangan desa yang dikelilingi pepohonan hijau dipilih sebagai lokasi untuk menampilkan suasana asri khas pedesaan. Selain itu, area ini cukup luas untuk menampung peserta yang diperkirakan mencapai ratusan orang, baik dari dalam maupun luar wilayah Banyumas.
Acara Rembug Desa Membangun akan berlangsung pada Jumat, 13 Desember 2024, dan melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan pegiat desa. Selain diskusi strategis, acara ini juga akan dimeriahkan dengan penampilan seni tradisional Lengger Banyumasan.
Dengan persiapan yang semakin matang, Desa Melung optimis acara ini akan berlangsung sukses dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam memperkuat peran mereka dalam pembangunan nasional.
Melung, Banyumas – Pemerintah Desa (Pemdes) Melung telah mempersiapkan fasilitas homestay bagi peserta yang akan hadir dalam Rembug Desa Membangun pada Jumat, 13 Desember 2024. Fasilitas ini tidak hanya untuk memberikan kenyamanan bagi peserta dari luar daerah, tetapi juga menjadi sarana untuk mempromosikan potensi pariwisata dan keramahtamahan Desa Melung.
Homestay yang disediakan adalah rumah-rumah warga Desa Melung yang telah diadaptasi untuk menyambut tamu. Setiap rumah dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, mulai dari tempat tidur bersih, kamar mandi, hingga sajian kuliner lokal khas desa. Pemdes Melung juga memberikan pelatihan kepada pemilik homestay agar dapat melayani tamu dengan baik.
Kepala Desa Melung menyatakan bahwa inisiatif ini adalah bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat desa. “Homestay bukan hanya solusi akomodasi bagi peserta acara, tetapi juga cara untuk melibatkan warga dalam kegiatan ini, sehingga memberikan dampak ekonomi langsung bagi mereka,” ungkapnya.
Selain itu, Pemdes Melung berharap homestay dapat memperkenalkan pengalaman unik kehidupan pedesaan kepada para peserta. Dengan suasana alam yang asri, keramahan warga, dan kuliner tradisional, peserta dapat merasakan langsung budaya Desa Melung yang menjadi bagian dari nilai acara ini.
Homestay akan menjadi tempat menginap bagi peserta yang terdiri dari berbagai kalangan, seperti pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan pegiat desa. Persiapan ini juga menjadi bukti keseriusan Desa Melung dalam mendukung kelancaran Rembug Desa Membangun dan memperkuat perannya sebagai desa yang inovatif dan berdaya saing.
Dengan adanya fasilitas homestay, Pemdes Melung optimis bahwa peserta acara akan merasa nyaman sekaligus mendapatkan pengalaman bermakna selama berada di desa. Homestay ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk memanfaatkan potensi lokal dalam mendukung pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
Melung, Banyumas – Salah satu daya tarik dalam Rembug Desa Membangun yang akan berlangsung pada Jumat, 13 Desember 2024, di Desa Melung, Kedungbanteng, Banyumas, adalah penampilan kesenian tradisional Lengger Banyumasan. Seni tari khas Banyumas ini akan menjadi simbol desa yang mencintai budaya dan berkomitmen melestarikan tradisi lokal.
Lengger Banyumasan dikenal sebagai tarian rakyat yang sarat makna, menggambarkan kehidupan masyarakat pedesaan yang harmonis dan dinamis. Dengan gerakan lemah gemulai namun penuh semangat, Lengger menjadi pengingat pentingnya melestarikan kearifan lokal di tengah arus modernisasi.
“Penampilan Lengger Banyumasan dalam acara ini adalah bentuk penghormatan kepada budaya leluhur kita. Desa Melung ingin menunjukkan bahwa tradisi tetap relevan dan bisa berjalan selaras dengan inovasi,” ujar Kepala Desa Melung dalam sesi wawancara persiapan acara.
Penampilan kesenian ini dijadwalkan sebelum sesi diskusi utama dimulai. Diharapkan, pertunjukan Lengger mampu menyuntikkan semangat dan menjadi inspirasi bagi peserta, baik yang hadir secara langsung maupun daring.
Acara Rembug Desa Membangun sendiri mengusung tema “Strategi Kolaborasi Multipihak dalam Percepatan Pengentasan Kemiskinan.” Selain diskusi dan presentasi praktik baik, kegiatan ini juga menampilkan aspek budaya untuk memperkuat identitas desa sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan.
“Budaya adalah bagian dari kekuatan desa. Dengan menampilkan kesenian tradisional seperti Lengger, kami ingin mengingatkan bahwa pembangunan desa tidak hanya tentang ekonomi dan teknologi, tetapi juga tentang menjaga nilai-nilai lokal,” tambah Kepala Desa.
Dengan gabungan tradisi dan inovasi, Desa Melung berharap Rembug Desa Membangun dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia. Desa kecil dengan gagasan besar, siap menjadi motor perubahan menuju Indonesia yang lebih baik.
Melung, 7 Desember 2024 – Gerakan Desa Membangun (GDM) mengambil langkah strategis dengan menyiapkan Media Center sebagai pusat informasi untuk mendukung penyelenggaraan acara Rembug Desa Membangun. Langkah ini bertujuan mempermudah akses informasi bagi desa-desa, pegiat desa, dan masyarakat luas yang ingin mengikuti perkembangan acara yang akan digelar di Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, pada 13 Desember 2024.
Media Center ini berperan sebagai sumber informasi utama yang memberikan pembaruan secara real-time terkait rangkaian acara, daftar narasumber, materi diskusi, hingga hasil dan rekomendasi dari kegiatan. Informasi akan disampaikan melalui dua saluran utama:
Website Desa Melung – Menyediakan informasi lengkap terkait acara, berita persiapan, dan dokumen hasil diskusi.
Twitter @desamembangun – Memberikan pembaruan cepat, termasuk kutipan langsung dari narasumber, dokumentasi acara, dan pengumuman penting.
“Media Center ini adalah upaya kami untuk memastikan semua pihak, termasuk desa-desa yang tidak dapat hadir langsung, tetap bisa mengikuti dan memanfaatkan hasil diskusi dari acara ini,” ujar Bayu Setyo Nugroho, Inisiator Gerakan Desa Membangun.
Dengan memanfaatkan teknologi digital, GDM berharap pesan dan hasil dari Rembug Desa Membangun dapat menjangkau lebih banyak desa dan menjadi inspirasi dalam membangun kolaborasi multipihak. Selain itu, Media Center ini juga menjadi wadah bagi masyarakat untuk memberikan tanggapan atau ide-ide yang relevan dengan tema acara.
Dukungan untuk Desa yang Lebih Mandiri
Persiapan Media Center ini mencerminkan komitmen GDM untuk memberdayakan desa melalui pemanfaatan teknologi informasi. Kepala Desa Melung juga menyampaikan apresiasi atas inisiatif ini, yang tidak hanya mempermudah komunikasi selama acara berlangsung, tetapi juga meningkatkan citra Desa Melung sebagai pusat inovasi perdesaan.
“Kami mengundang semua pihak untuk mengikuti informasi terkini melalui Media Center ini. Mari bersama-sama kita wujudkan desa yang lebih mandiri, sejahtera, dan berdaya saing,” ujar Kepala Desa Melung.
Dengan dukungan Media Center, acara Rembug Desa Membangun diharapkan tidak hanya menjadi momentum diskusi, tetapi juga menjadi pusat pembelajaran bagi desa-desa di seluruh Indonesia. Jangan lupa pantau perkembangan terbaru di website Desa Melung dan Twitter resmi @desamembangun!
Melung, 7 Desember 2024 – Pemerintah Desa (Pemdes) Melung menggelar sosialisasi sekaligus persiapan acara Rembug Desa Membangun di aula Balai Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas. Kegiatan ini dihadiri oleh perangkat desa, warga Desa Melung, tokoh masyarakat, serta perwakilan dari Gedhe Nusantara dan Universitas Telkom Purwokerto.
Acara sosialisasi ini bertujuan untuk memastikan seluruh elemen masyarakat memahami konsep, tujuan, dan kontribusi yang dapat diberikan dalam Rembug Desa Membangun. Kepala Desa Melung menyampaikan pentingnya partisipasi aktif dari warga desa dan mitra eksternal untuk menyukseskan acara yang akan menjadi momentum penting dalam percepatan pengentasan kemiskinan di desa.
“Acara ini tidak hanya milik pemerintah desa, tetapi juga seluruh masyarakat Desa Melung. Kita bersama-sama berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan perubahan nyata di desa kita,” ujar Kepala Desa Melung.
Selain itu, Gedhe Nusantara yang hadir sebagai mitra strategis memberikan masukan terkait pengelolaan acara serta potensi teknologi digital dalam mendukung pengelolaan data dan promosi kegiatan. Salah satu poin yang disoroti adalah pentingnya dokumentasi dan distribusi informasi agar diskusi dalam Rembug Desa Membangun dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain.
Acara ini ditutup dengan diskusi kelompok untuk membahas tugas dan peran masing-masing pihak, serta simulasi teknis penyelenggaraan acara pada 13 Desember mendatang.
“Kami berharap acara ini menjadi contoh kolaborasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan mitra eksternal. Mari jadikan Desa Melung sebagai model pembangunan desa mandiri dan sejahtera,” ujar salah satu tokoh masyarakat dalam sesi penutup.
Persiapan teknis dan non-teknis akan terus dilakukan hingga menjelang pelaksanaan Rembug Desa Membangun. Pemdes Melung berharap seluruh pihak dapat memberikan dukungan penuh untuk kelancaran acara ini.