+1 234 567 8

pemdes@melung.desa.id

Permohonan Online

Anda dapat mengajukan secara permohonan online

Produk Warga

Jelajahi produk lokal buatan dari para warga kami untuk Anda

Lapor/Aduan/Saran

Anda dapat melaporkan aduan dan memberi saran maupun kritik

Desa Melung Bagikan Bibit Manggis dan Jengkol, Langkah Besar Menuju Ketahanan Pangan dan Pengentasan Kemiskinan

Desa Melung Bagikan Bibit Manggis dan Jengkol, Langkah Besar Menuju Ketahanan Pangan dan Pengentasan Kemiskinan

Desa Melung membuktikan komitmennya dalam mewujudkan ketahanan pangan dengan membagikan bibit manggis dan jengkol! Ini adalah langkah strategis yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga membuka peluang baru dalam memerangi kemiskinan.

Bertajuk “Rembug Desa Membangun”, acara ini dihadiri oleh ratusan warga yang antusias menyambut bantuan bibit dari pemerintah desa. Bibit manggis yang dikenal kaya manfaat dan jengkol yang menjadi bahan pangan favorit di banyak rumah tangga, menjadi harapan baru bagi para petani untuk meraih hasil yang maksimal.

Tapi ini bukan hanya soal bibit! Desa Melung telah membuktikan bahwa ketahanan pangan adalah kunci dalam mengatasi masalah kemiskinan yang telah berlangsung lama. Dengan pendampingan yang tepat, hasil dari program ini diyakini akan membawa perubahan signifikan pada perekonomian desa.

Pemerintah desa pun berharap, langkah ini akan menginspirasi desa-desa lain untuk turut serta dalam gerakan ini. Sudah saatnya kita semua bergerak menuju desa yang mandiri dan sejahtera!

Loading

Kapulaga Desa Melung: Penggerak Ekonomi Lokal untuk Mengentaskan Kemiskinan

Kapulaga Desa Melung: Penggerak Ekonomi Lokal untuk Mengentaskan Kemiskinan

Desa Melung, Kedungbanteng, Banyumas – Di balik keindahan alamnya, Desa Melung memiliki potensi pertanian yang luar biasa, salah satunya adalah kapulaga. Desa ini menghasilkan sekitar 2-3 kilogram kapulaga setiap dua bulan, menjadikannya salah satu komoditas unggulan yang mampu mendukung upaya pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Keunggulan Kapulaga Desa Melung

Kapulaga dari Desa Melung dikenal memiliki kualitas tinggi dengan aroma dan rasa yang khas. Tanaman ini dibudidayakan secara organik oleh para petani lokal di lahan-lahan perkebunan desa. Dengan teknik pengolahan tradisional yang tetap menjaga kesegaran dan kualitas rempah, kapulaga Melung menjadi salah satu produk andalan yang diminati oleh pasar lokal hingga luar daerah.

Dampak Ekonomi bagi Warga

Perkebunan kapulaga telah memberikan kontribusi besar dalam peningkatan pendapatan masyarakat Desa Melung. Tidak hanya petani, tetapi juga kelompok ibu rumah tangga dan pemuda desa terlibat dalam proses pengolahan dan pemasaran kapulaga. Pendapatan tambahan ini membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sekaligus membuka peluang usaha baru.

“Kapulaga menjadi sumber penghasilan tambahan yang sangat membantu kami. Dengan perawatan yang tidak terlalu rumit, tanaman ini bisa memberikan hasil yang menguntungkan,” ujar salah satu petani kapulaga Desa Melung.

Inovasi dalam Pemasaran Kapulaga

Melalui dukungan program digitalisasi desa, kapulaga Desa Melung kini dipromosikan secara daring. Para konten kreator lokal turut membuat video edukasi tentang manfaat dan pengolahan kapulaga untuk memperluas pasar. Selain itu, produk kapulaga juga dikemas secara modern sehingga mampu bersaing di pasar nasional bahkan internasional.

Peran Kapulaga dalam Rembug Desa Membangun

Dalam event Rembug Desa Membangun, kapulaga Desa Melung akan dipamerkan sebagai salah satu produk unggulan yang merepresentasikan potensi lokal. Kepala Desa Melung berharap agar momen ini dapat menjadi langkah awal untuk memperkenalkan kapulaga kepada pasar yang lebih luas sekaligus menjalin kerja sama dengan sektor swasta dan pemerintah.

“Kapulaga adalah salah satu kekayaan desa yang kami banggakan. Dengan dukungan semua pihak, kami yakin produk ini dapat menjadi ikon pengentasan kemiskinan,” ungkap Kepala Desa Melung.

Potensi Masa Depan Kapulaga Melung

Dengan kualitasnya yang unggul dan potensi pasarnya yang luas, kapulaga Desa Melung tidak hanya menjadi komoditas ekonomi tetapi juga simbol keberhasilan dalam memanfaatkan potensi lokal untuk membangun desa. Keberhasilan ini diharapkan dapat menginspirasi desa-desa lain untuk memberdayakan sumber daya lokal sebagai solusi dalam pengentasan kemiskinan.

Melalui kolaborasi dan inovasi, Desa Melung menunjukkan bahwa rempah tradisional seperti kapulaga memiliki peran strategis dalam membangun kemandirian ekonomi desa. Rembug Desa Membangun menjadi ajang yang tepat untuk menegaskan komitmen ini sekaligus memperkuat peran desa sebagai pusat kekuatan ekonomi berbasis lokal.

– Humas Media Center Rembug Desa Membangun

 

Loading

Dari Desa untuk Nusantara: Kopi Khas Melung Siap Jadi Sorotan di Rembug Desa Membangun

Dari Desa untuk Nusantara: Kopi Khas Melung Siap Jadi Sorotan di Rembug Desa Membangun

Desa Melung, Kedungbanteng, Banyumas – Desa Melung tidak hanya menjadi tuan rumah bagi event bergengsi Rembug Desa Membangun, tetapi juga memanfaatkan momen ini untuk memperkenalkan produk unggulan UMKM yang menjadi kebanggaan desa. Salah satu yang akan mencuri perhatian adalah produk hasil olahan kopi khas Desa Melung, yaitu Kopine Inyong dan Coffee Lung.

Kopine Inyong: Sensasi Kopi Tradisional yang Legit

Kopine Inyong adalah produk kopi khas Desa Melung yang memadukan kopi dengan campuran beras. Proses pembuatannya tetap mempertahankan cara tradisional, di mana beras dan kopi disangrai manual menggunakan tungku pawon sebelum digiling hingga halus. Kopi ini memiliki rasa yang unik, yaitu pahit yang pekat dengan sentuhan legit. Masyarakat desa sering menyebutnya sebagai kopi “buket” atau “blekeket,” yang mencerminkan cita rasa otentik dari tradisi lokal.

Coffee Lung: Pilihan untuk Pecinta Kopi Tajam

Bagi para penikmat kopi dengan rasa yang lebih tajam, Coffee Lung menjadi pilihan terbaik. Produk ini menggunakan biji kopi robusta pilihan yang disangrai hingga mencapai tingkat kematangan medium dark. Proses ini menghasilkan rasa kopi yang kaya dan seimbang, menjadikan Coffee Lung sebagai favorit para pencinta kopi. Popularitas Coffee Lung bahkan menjadikannya salah satu produk best seller di Desa Melung.

Desa Melung sebagai Pusat Produksi Kopi Pasca Panen

Desa Melung dikenal sebagai salah satu desa penghasil kopi pasca panen yang memiliki cita rasa khas. Proses pengolahan yang dilakukan oleh para petani dan UMKM setempat menjadikan kopi dari desa ini tidak hanya berkualitas, tetapi juga memiliki nilai budaya yang tinggi. Keberadaan produk-produk seperti Kopine Inyong dan Coffee Lung menjadi bukti bahwa potensi lokal dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.

Kontribusi UMKM di Rembug Desa Membangun

Dalam event Rembug Desa Membangun, produk-produk unggulan dari UMKM Desa Melung akan dipamerkan kepada para peserta dan tamu. Momentum ini menjadi ajang strategis untuk mempromosikan hasil karya masyarakat desa kepada khalayak yang lebih luas, termasuk sektor swasta, pemerintah, dan komunitas kreatif. Kepala Desa Melung menyampaikan harapannya agar produk UMKM desa dapat menarik perhatian dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain.

“Kopine Inyong dan Coffee Lung adalah wujud nyata dari potensi lokal yang diberdayakan. Kami berharap produk ini bisa menjadi ikon Desa Melung di tingkat nasional,” ujar Kepala Desa Melung.

Dengan hadirnya produk-produk ini, Desa Melung tidak hanya menjadi tuan rumah yang hangat, tetapi juga memperlihatkan bahwa desa dapat berkontribusi besar dalam membangun ekonomi berbasis kearifan lokal. Rembug Desa Membangun menjadi panggung sempurna untuk menunjukkan bahwa potensi desa adalah kekuatan nyata untuk masa depan.

– Humas Media Center Rembug Desa Membangun

 

Loading

Merdu dan Berdaya: Kentongan Desa Melung Siap Menggetarkan Rembug Desa

Merdu dan Berdaya: Kentongan Desa Melung Siap Menggetarkan Rembug Desa

Desa Melung, Kedungbanteng, Banyumas – Suara kentongan menggema meriah di Balai Desa Melung pada Jumat, 13 Desember 2024, menyambut peserta Rembug Desa Membangun. Tradisi khas Banyumas ini menjadi simbol persatuan dan semangat gotong royong masyarakat desa.

Para peserta acara disambut dengan pertunjukan seni kentongan yang menampilkan perpaduan nada-nada dinamis dan tarian tradisional. Grup kentongan dari Desa Melung mengawali acara dengan semangat, membangkitkan antusiasme seluruh hadirin. Kepala Desa Melung, dalam sambutannya, menekankan pentingnya melestarikan tradisi sebagai bagian dari identitas desa.

“Kentongan bukan hanya alat komunikasi tradisional, tetapi juga representasi kearifan lokal yang menginspirasi semangat kolaborasi dalam pembangunan desa,” ujarnya.

Kolaborasi Tradisi dan Inovasi

Rembug Desa Membangun tidak hanya menjadi ruang dialog strategis, tetapi juga ajang untuk mempromosikan budaya lokal. Pertunjukan kentongan diintegrasikan dengan konsep modern, di mana sejumlah konten kreator desa turut mendokumentasikan momen tersebut untuk dipromosikan melalui media sosial.

Koordinator grup kentongan, Bapak Slamet, mengungkapkan kebanggaannya dapat berkontribusi dalam acara ini. “Kami ingin menunjukkan bahwa tradisi kentongan tetap relevan dan dapat menjadi bagian dari upaya memajukan desa,” katanya.

Selain pertunjukan seni, tradisi kentongan juga digunakan sebagai alat pengingat untuk memulai sesi-sesi diskusi dalam acara. Suara kentongan menggantikan bel atau lonceng modern, menciptakan suasana unik dan khas desa.

Warisan Budaya untuk Masa Depan

Acara ini membuktikan bahwa tradisi lokal dapat bersinergi dengan inovasi modern untuk menciptakan momentum yang lebih bermakna. Selain menguatkan identitas budaya, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mengedukasi generasi muda tentang pentingnya melestarikan warisan leluhur.

Dengan kehadiran tradisi kentongan, Rembug Desa Membangun tidak hanya menjadi ajang dialog untuk pengentasan kemiskinan, tetapi juga menjadi panggung budaya yang memperlihatkan kekayaan dan potensi desa. Semangat tradisi ini diharapkan dapat terus hidup dan menginspirasi desa-desa lain untuk berinovasi tanpa melupakan akar budaya mereka.

– Humas Media Center Rembug Desa Membangun

 

Loading

Linmas Bersinergi Sukseskan Rembug Desa Membangun

Linmas Bersinergi Sukseskan Rembug Desa Membangun

Desa Melung, Kedungbanteng, Banyumas – Keamanan dan ketertiban menjadi salah satu faktor penting dalam kesuksesan acara Rembug Desa Membangun yang berlangsung pada Jumat, 13 Desember 2024 di Balai Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas. Dalam acara ini, Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) desa menunjukkan peran aktifnya sebagai garda terdepan dalam memastikan kelancaran kegiatan.

Kepala Desa Melung menyampaikan apresiasinya kepada Linmas yang telah bekerja keras sejak persiapan hingga pelaksanaan acara. “Linmas berperan penting dalam menjaga keamanan, mengatur lalu lintas, dan membantu kelancaran setiap rangkaian acara. Dedikasi mereka sangat kami hargai,” ujarnya.

Sebanyak 15 anggota Linmas dikerahkan untuk menjaga ketertiban di sekitar lokasi acara. Mereka bertugas mengamankan jalur kedatangan tamu undangan, mengatur parkir kendaraan, dan memberikan arahan kepada peserta. Selain itu, Linmas juga memastikan keamanan selama pameran UMKM, senam sehat, hingga kegiatan diskusi yang melibatkan narasumber dari berbagai sektor.

Koordinator Linmas, Bapak Sutrisno, mengungkapkan bahwa tugas ini merupakan bentuk pengabdian mereka kepada desa. “Kami bangga bisa berkontribusi dalam acara sebesar ini. Dengan semangat gotong royong, kami pastikan acara berjalan aman dan lancar,” katanya.

Sinergi untuk Sukses

Selain Linmas, acara ini juga didukung oleh berbagai pihak, termasuk perangkat desa, pendamping desa, dan relawan. Kolaborasi ini mencerminkan semangat Gerakan Desa Membangun (GDM) yang bertujuan memperkuat kolaborasi multipihak untuk percepatan pengentasan kemiskinan.

Acara Rembug Desa Membangun sendiri dihadiri oleh sekitar 250 peserta yang terdiri dari kepala desa, perangkat desa, pelaku UMKM, konten kreator, serta perwakilan sektor swasta dan pemerintah. Mereka bersama-sama merumuskan strategi dan solusi untuk membangun desa yang mandiri dan berdaya saing.

Sebagai bagian dari acara, deklarasi bersama untuk mewujudkan desa tanpa kemiskinan juga menjadi momen penting yang diharapkan mampu memperkuat komitmen semua pihak. “Kolaborasi ini bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi juga pemberdayaan manusia di desa,” tambah Kepala Desa Melung.

Dengan peran Linmas yang sigap dan profesional, serta dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat, acara Rembug Desa Membangun sukses digelar dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia.

– Humas Media Center Rembug Desa Membangun

 

Loading