Melung 14 November 2019. Dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW, PAUD Satria Jaya mengadakan Shalawat, dzikir serta ceramah Islamiah. Didampingi orang tua dan walimurid, anak didik PAUD Satria Jaya Melung mengikuti peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, bertempat di Gedung Aula Widaya Mandala Desa Melung.
Puluhan anak yang tergabung dalam PAUD Satria Jaya Desa Melung, melantunkan shalawat. Menggema seluruh ruangan aula dengan lengkingan suara anak-anak.
Diakhiri dengan ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Roghibul `Imdoi dari Majelis Taklim Anwarul Huda. Dalam ceramahnya menyampaikan pentingnya menanamkan keteladanan Rasululoh Muhammad SAW, bagi anak-anak.
“Berilah contoh kepada anak-anak kita, jangan hanya memberikan perintah”. Memerintahkan anak untuk ngaji, shalat sementara kita tidak melakukan, itu juga tidak benar. Karena pada hakekatnya anak-anak akan selalu meniru apa yang kita lakukan.
Secara umum, Comdev (community development) dapat diartikan sebagai kegiatan pengembangan masyarakat yang diarakan untuk mewujudkan kemajuan masyarakat dalam kegiatan usaha.
Kepala Desa Melung, Khoerudin, S.Sos pada tahun 2018 mengajukan proposal kepada PLTA Ketenger yang berada di Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng untuk bantuan usaha/ permodalan bagi masarakat yang memiliki usaha perorangan ataupun kelompok.
Karena di PLTA memang ada program bantuan atau yang disebut Comdev, program tersebut dianggarkan setiap tahun dikeluarkan 3 bulan satu kali /triwulan (TW).
Masyarakat Desa Melung sudah mendapatkan bantuan comdev dari PLTA seperti bantuan kepada kelompok usaha snack/makanan ringan dan catering, warung kelompok PKK, usaha kerajinan tangan (anyaman bambu), usaha kopi (kopilung), APE (Alat Permainan Edukasi) Posyandu, Petani Sayur Organik, Karpet Masjid, dan pembuatan septitank.
bentuk bantuan kepada petani sayur organik
Pemberian Comdev dari PLTA
Bantuan tersebut diberikan langsung dari pihak PLTA kepada penerima. Program ini sangat bermanfaat untuk masyarakat desa Melung.
bentuk bantuan kepada petani sayur organik
Semoga ke depan program ini berlanjut dan semakin berkembang. Ucapan terimakasih disampaikan oleh Pemerintah Desa Melung kepada PLTA Ketenger.
Pemerintah Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas melaksanakan kegiatan pendampingan kepada Tim Verifikasi Desa ODF (Open Defecation Free). Dalam hal ini yang dimaksud ODF adalah kondisi ketika setiap individu / masyarakat tidak buang air besar (tinja) sembarangan, tidak ke kolam/ sungai. Pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit di lingkungan, sehingga untuk mencegah perilaku ini harus dilakukan kegiatan pemantauan langsung dan bimbingan dari Dinas terkait (Dinas Kesehatan dan Tim dari Kabupaten) dengan didampingi para Kader Kesehatan Desa Melung, Tim dari Puskesmas, Kecamatan dan Perangkat Desa serta Babinkamtibmas dan Babinsa Desa Melung. Guna menyadarkan masyarakat agar semua rumah bisa memiliki jamban dan septitank.
Tim Verifikasi Desa ODF
Sebelum melakukan verifikasi di tiap RW/ grumbul, tim dan pendamping berkumpul di Aula Widya Mandala Desa Melung untuk membagikan tim yang turun ke rumah-rumah warga.
Bimbingan kepada warga dari tim verifikasi
Kepala Desa Melung menyampaikan bahwa capaian perilaku bebas buang air besar sembarangan belum mencapai 100%, artinya masyarakat masih ada yang buang air besar sembarangan (BABS) ke kolam/ sungai. Pemerintah Desa Melung untuk tahun ini menganggarkan 50 juta untuk bantuan jambanisasi (pembuatan jamban dan septitank).
Kemudian dari pihak Kecamatan menyampaikan bahwa Desa Melung akan menjadi desa ODF di Kecamatan Kedungbanteng, dan harus siap diverifikasi. Di Desa Melung baru 80% yang memiliki septitank. Minimal tahun 2020 sudah 100%.
Dan dari pihak Kabupaten menyampaikan bahwa kegiatan verifikasi ini akan memilih langsung rumah warga untuk diverifikasi yang didampingi oleh pemerintah desa dan kader kesehatan. Pihak Kabupaten juga bersyukur karena desa Melung sudah menganggarkan untuk program kesehatan seperti jambanisasi, kegiatan posyandu dan kegiatan posbindu.
Foto bersama setelah kegiatan verifikasi
Kegiatan verifikasi ini sangat bermanfaat untuk masyarakat Desa Melung dan semoga bisa menjadi contoh yang baik bagi desa lain.
Pemerintah Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas mengadakan kegiatan pelatihan membuat bunga dari limbah plastik (sampah non organik) yang dihadiri oleh ibu-ibu PKK Desa Melung dan narasumber dari Desa Melung yaitu Kamsiti (25).
Sambutan Kepala Desa Melung
“Kegiatan ini merupakan rencana kegiatan pemerintah desa Melung dalam upaya peningkatan ketrampilan masyarakat dan pengetahuan kapasitas masyarakat, yaitu dengan melibatkn ibu-ibu pkk melalui penanganan limbah sampah non organik menjadi bunga.
Di PKK nantinya kami sangat berharap bisa ditularkan kepada saudara-saudaranya dan bisa menjadi peluang usaha untuk masyarakat”, sambut Khoerudin, S.Sos selaku Kepala Desa Melung.
Praktek Pembuatan Bunga
Bahan dan alat yang digunakan sangatlah mudah yaitu kantong kresek, gunting, kawat (sebagai tangkai), tape warna hijau (gunanya untuk menutup kawat), benang sari, double tape, benang, tisu, pot (gelas plastik bekas).
Semuanya mudah dicari sehingga masyarakat bisa mempraktekannya.
Kunjungan dari TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) Kedungbanteng
Melung 25 September 2019, Firman (9) tahun putra dari Sarno dan Rini merupakan Warga Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng, sejak bulan September 2019 diketahui terkena penyakit Leukimia. Jenis penyakit kanker yang paling banyak menyerang anak-anak termasuk Firman.
Beberapa hari sebelum Firman diketahui sakit Leukimia, kondisi fisik Firman terlihat pucat, lemas dan nafsu makan berkurang. Kekhawatiran dan bingung melihat kondisi Firman yang kian hari semakin melemah, Sarno memutuskan untuk memeriksakan Firman. Akhirnya Firman dibawa berobat ke Pustu (Puskesmas Pembantu) Kutaliman dan oleh Bidan Sri menyarankan untuk dibawa ke Puskesmas Kedungbanteng untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Keterbatasan peralatan Puskesmas Kedungbanteng merujuk Firman Ke RSUD Margono. Hasil pemeriksaan, melalui tes darah, Firman didiagnosa terkena Leukimia. Rumah sakit daerah di Kabupaten Banyumaspun akhirnya merujuk Firman ke RSUD Sardjito Jogjakarta.
Biaya pemberangkatan dan pengobatan disana menjadi persoalan yang timbul kemudian belum lagi operasional selama di Jogya. Sementara itu pengobatan harus tetap dilakukan. Setelah melalui perundingan, Pemerintah Desa Melung berupaya mencari bantuan.
Koordinasi dengan Dinsospermasdes Kabupaten Banyumas, si Bulan, dan Baznas berharap ada bantuan untuk biaya pengobatan. Alhamdulilah usahapun memberikan secercah harapan berupa ambulan, penginapan dan akomodasi.
Sementara itu melalui Kepala Dusun 2 (Laeli Hidayati) melakukan penggalangan dana untuk sekedar meringankan beban kelauarga Firman. Penggalangan dana dilakukan melalui Whatsapp yang kemudian dibagikan ke beberapa grup.
Penggalangan Dana Untuk Kemanusiaan
Firman 9 tahun warga RT 03 RW 04, Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas. Terbaring lemah akibat sakit yang dideritanya sejak seminggu yang lalu.
Hasil pemeriksaan dokter Firman sakit karena Leukimia. Atas saran dokter Firman harus dirujuk ke Jogya untuk pengobatan lebih lanjut. Biaya menjadi kendala terutama untuk transportasi dan biaya selama pengobatan disana.
Kami mengetuk hati Anda, menyisihkan sebagian kecil rejeki Anda untuk mengurangi beban keluarga Firman.
Sekecil apapun sumbangan Anda merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama.
Nuwun
Menurut Laeli penggalangan dana ini bertujuan untuk meringankan beban atas musibah yang sedang dialami oleh Firman. Disamping untuk menciptakan kebersamaan dan kegotongroyongan dalam membantu warga yang sedang terkena musibah.
Saya yakin nantinya tidak hanya satu kali berobat ke RSUD Sardjito, Firman nantinya akan kontrol lagi dan yang pastinya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Minimal dengan adnya penggalangan dana ini bisa untuk pegangan disana (Jogja).
Penggalangan dana yang dikoordinatori oleh Leli mendapat respon yang baik dari warga Desa Melung. Masing-masing kelompok melalui (grup WA) seperti Ibu-ibu RT, PKK, Pemuda mengumpulkan dan melakukan penggalangan dana.