Mulai tanggal 11 Januari 2015 sejumlah warga Desa Melung penerima bantuan stimulan dari Pemerintah Kabupaten Banyumas melaksanakan kegiatan pugar rumah untuk Tahun Anggaran 2014. Kegiatan pugar rumah tersebut juga melibatkan masyarakat lingkungan penerima bantuan.
Mengenai penanggungjawab kegiatan Timbul Yulianto (38) menuturkan bahwa dana baru turun awal tahun 2015 serta persiapan warga penerima sehingga pelaksanaan kegiatan baru dimulai hari Minggu kemarin.
” Ada sembilan warga penerima RTLH untuk desa kami,” katanya
“Kegiatan pugar rumah tersebut dibantu oleh masyarakat sekitar secara bersama-sama karena sudah menjadi kebiasaan masyarakat kami untuk membantu tetangganya yang mendapatkan bantuan pugar rumah” imbuhnya
“Bantuan yang bersifat stimulan ini bertujuan disamping terpenuhinya papan yang memenuhi syarat kesehatan juga untuk menjaga nilai-nilai gotong royong pada masyarakat pedesaan yang ada selama ini’ pungkasnya.
Melung (29/12/2014), Melalui dana APBD, pemerintah Desa Melung telah selesai melaksanakan pembangunan rehab kantor desa dengan anggaran biaya sebesar 100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah). Pembangunan rehab kantor desa ini sebenarnya sudah lama dinantikan, karena kantor desa sudah dalam kondisi yang memprihatinkan. Sementara kantor desa dalam tahap perbaikan pelayanan terhadap masyarakat menggunakan aula widya mandala Desa Melung.
Pembangunan rehab kantor yang dalam perencanaan akan selesai dalam waktu 2 (dua) bulan namun dalam pelaksanaanya hanya membutuhkan waktu satu setengah bulan. Keinginan untuk segera mempunyai kantor desa sebagai pusat pelayanan terhadap masyarakat menjadikan semangat para pekerja dalam membangun kantor desa. Sesuai dengan rencana maka pada hari Minggu Manis (28/12) pindahan sekaligus selamatan syukuran-pun digelar. Syukuran pindahan atau menempati kantor desa ini dilaksanakan dalam rangkaian acara yang sangat sederhana.
Satu buah tumpeng sebagai simbol rasa syukur dan permohonan kepada Tuhan semoga dengan menempati kantor desa yang baru membawa keberkahan dan kemanfangatan bagi kita semua, terutama masyarakat Desa Melung.
Dalam sambutannya Kepala Desa Melung Khoerudin mengatakan “Salah satu fungsi Kantor desa adalah sebagai tempat pelayanan kepada masyarakat dan berlangsungnya kegiatan pemerintah desa. Kantor desa juga merupakan pusat informasi masyarakat di desa. Sudah sewajarnya dan selayaknya ketika desa memiliki sebuah kantor yang dapat atau dijadiakan sebagai pusat pelayanan terhadap masyarakat. Baik dalam pelayanan umum maupun terhadapa pelayanan teknis administrasi surat pengantar. Untuk bisa melayani terahadap masyarakat dengan suasana yang nyaman diperlukan adanya sebuah kantor desa yang memadai. Sehingga pelayanan terhadap masyarakat akan maksimal dan berjalan sesuai dengan harapan kita bersama”.
Melung 21 Desember 2014, PKK Desa Melung menyambut Hari Ibu dengan berbagai perlombaan. Setelah acara rapat koordinasi acara dilanjutkan dengan berbagai perlombaan. Kegiatan yang menempati ruang Aula Widya Mandala dan Lapangan Desa Melung berlangsung cukup meriah. Ibu-ibu yang hadir berkesempatan mengikuti berbagai lomba seperti Balita Sehat, Balap Sarung, Permadani, Mencari Koin dan lain sebagainya. Kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 13.00 WIB diakhiri dengan pembagian hadiah bagi para pemenang perlomban serta hadiah kejutan.
Ketua PKK Desa Melung, Rositi (32) mengatakan bahwa kegiatan dalam rangka memperingati Hari Ibu Tahun 2014 ini adalah kali kedua. “Seperti tahun lalu, peringatan Hari Ibu tahun ini kita laksanakan dengan berbagai perlombaan yang hadiahnya kita peroleh dari para donatur “terangnya. ” Berbagai perlombaan adalah untuk memberikan semangat dan hiburan kepada ibu-ibu yang selama ini dengan aktif melakukan kegiatan-kegiatan dalam mendampingi masyarakatnya” imbuhnya.
“Sekali lagi kepada ibu-ibu kader PKK tingkat RT, RW, ibu kader posyandu, ibu-ibu PKK tingkat desa, serta semua ibu-ibu se Desa Melung saya ucapkan Hari Ibu, semoga dapat selalu membimbing putra-putrinya menjadi anak yang soleh solehah dan selalu dapat berperan aktif dalam turut membangun desa yang kita cintai,” pungkasnya.
Bertempat di SMP 3 Kedungbanteng, sebanyak 46 siswa Kelompok Belajar Paket C ( KPC ) Tunas Bangsa Desa Melung mengikuti Tes Semesteran Tahun Pelajaran 2014/2015. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 15 Desember 2014 hingga 20 Desember 2014 tersebut diikuti siswa dengan antusias. Menurut penuturan salah seorang tutor, Waryati (33) bahwa tes semesteran tersebut merupakan salah satu kegiatan untuk mengukur sejauhmana kemampuan siswa. “Siswa yang terdiri dari berbagai latar usia dan pekerjaan mulai Hari Senin kemarin hingga Sabtu besok harus semaksimal mungkin untuk dapat mengerjakan soal agar nilai mereka baik,” lanjutnya.
Pelaksanaan Tes Semesteran yang berlangsung mulai pukul 13.00 WIB tersebut berjalan dengan lancar. Peserta terbagi dalam tiga (3) ruang yang berbeda sesuai jenjang kelas yang ditempuh. “Kami selalu memberikan motivasi kepada para siswa agar mereka dapat menyelesaikan belajarnya sampai lulus,” terangnya. Waryati menambahkan bahwa sebenarnya masih terdapat kendala yang dihadapi penyelenggaraan kejar paket seperti ketersediaan buku-buku materi yang terbatas maupun honor tutor yang masih mengandalkan dari iuran siswa. Namun demikian ia yakin bahwa keterbatasan tersebut agar tidak menjadi kendala baik bagi tutor maupun siswa dalam penyelenggaraan kelompok belajar dalam upaya untuk meningkatkan derajat pendidikan warga masyarakat.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap sumber air dan merupakan desa yang berada di tepi hutan, pada hari minggu 14 desember 2014, puluhan remaja yang tergabung dalam Komunitas Cendana Desa Melung melakukan penanaman pohon pucung pada lahan garapan masyarakat di hutan perhutani.
Melalui penanggungjawab kegiatan, Sahlan (24) mengatakan, “kegiatan ini merupakan salah satu program dari Komunitas Cendana yang peduli terhadap upaya kelestarian hutan. Disamping melibatkan teman-teman dari desa tetangga seperti Kutaliman, Kebocoran dan Beji, mereka juga menyumbangkan tanaman pucung tersebut”.
Sahlan mengatakan bahwa acara ini merupakan kegiatan yang bersifat kawasan karena kepedulian terhadap sumber air, tanaman, dan upaya konservasi ini melibatkan desa-desa hilir. “Mereka yang jauh dari hutan menyumbang tanaman, kami yang dekat hutan yang berupaya untuk merawat” imbuhnya.
Pemilihan tanaman pucung dimaksudkan bahwa tanaman tersebut mempunyai peranan dalam menyimpan air, sebagai penghasil oksigen, dimanfaatkan untuk diambil buahnya sehingga berjangka panjang. “Rencananya tanaman ini kami tanam untuk kami titipkan kepada para petani penggarap untuk dirawat dan kalau nanti sudah besar silahkan untuk diambil buahnya”, pungkasnya.
