Melung 30 Maret 2016, Sekretaris Badan Koordinasi Penyuluhan (setbakorluh) Pertanian Jawa Tengah mengadakan pelatihan budidaya lada perdu. Pelatihan tersebut diadakan di Hotel Rosenda Baturraden (teori) dan di Desa Dawuhan Wetan Kedungbanteng (praktek). Kegiatan berlangsung selama 3 (tiga) hari, Senin – Rabu (28-30/3).
Pelatihan ini diikuti oleh 31 peserta dari perwakilan wilayah Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga dan Cilacap. Peserta pelatihan adalah petugas penyuluh lapangan dan beberapa anggota LMDH (lembaga masyarakat desa hutan).
Disamping teori yang disampaikan oleh komunitas petani dan pembibitan dan budidaya lada perdu, peserta juga diajak langsung praktek. Kegiatan praktek dilakukan di Desa Dawuhan Wetan Kecamatan Kedungbanteng, mulai dari cara membuat bibit melalui stek smapai cara pemanenan.
“Dengan semakin terbatasnya lahan pertanian, lada perdu menjadi pilihan untuk mengembangkan budidaya lada perdu. Karena tanaman lada perdu tidak memerlukan lahan yang luas dan bisa dibudidayakan didalam pot atau pollybag”. Seperti dituturkan Marmo dari Komunitas Petani dan Pembibitan dan Budidaya Lada Perdu.
4 (empat) hal penting dalam budidaya lada perdu, syarat tumbuh, budidaya, hama dan penyakit serta pengelolaan pasca panen. Tanaman lada perdu bisa hidup pada ketinggian 0-1000 meter dari permukaan laut, Lanjut Marmo.
Melung 10 Maret 2016, Pelaksanaan PIN (pekan imunisasi nasional) di Desa Melung mendapat respon positif dari masyarakat. Sebanyak 212 anak usia 0-59 bulan telah di imunisasi, dari sasaran 215 anak yang mestinya mengikuti imunisasi. Tiga anak tidak bisa mengikuti imunisasi di karenakan satu orang anak sakit dan dua anak yang lain sedang berada di luar kota.
Untuk mensukseskan pelaksanaan PIN yang dilaksanakan pada Kamis (10/3), Pemerintah Desa Melung menyediakan 2 (dua) tempat. Aula Widya Mandala disediakan khusus untuk wilayah Grumbul Kaliputra dan Grumbul Melung. Sedangkan Gedung PKD (poliklinik desa) untuk wilayah Grumbul Depok dan Grumbul Salarendeng.
Suksenya pelaksanaan PIN polio 2016 adalah karena kesadaran masyarakat Desa Melung dan juga kerja keras dari kader posyandu di Desa Melung. Jauh hari sebelum pelaksanaan PIN kader posyandu menyisir dan mendata seluru balita yang ada di Desa Melung. Begitu juga dalam setiap pertemuan ibu-ibu mereka (Kader Posyandu) tak bosan untuk mengingatkan pentingnya imunisasi bagi anak balita. Dalam pelaksanaan PIN polio 2016 di Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng, dilakukan oleh Puskesmas Kedungbanteng dibawah pimpinan Witono Nurwibowo S,Kep selaku Kepala Puskesmas.Â
Melung 17 Februari 2016, Salah satu cara pencegahan terhadap penyakit demam berdarah adalah dengan memberantas sarang nyamuk. Kegiatan pemberantasan sarang nyamuk atau disebut dengan istilah PSN sedang dilakukan serentak di Kabupaten Banyumas selama 2 (dua) hari mulai Rabu – Kamis 17-18 Februari 2016. Warga Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng dibantu oleh Bidan Desa, Babinkamtibmas, Pemerintah Desa, Mahasiswa KKN Unsoed juga tturut serta melakukan PSN. Tidak ketinggalan pihak kecamatan turut serta memantau kegiatan PSN di Desa Melung.
Disamping karena memang ada himbauan dari Bupati secara langsung, Pemerintah Desa juga telah mendapatkan informasi bahwa salah satu mahasiswa yang sedang melakukan KKN di Desa Melung positif terkena DBD (demam berdarah). Laporan tersebut disampaikan oleh salah satu mahasiswa kepada Kepala Desa Melung pada Selasa malam sekitar pukul 20.00 WIB. Berdasarkan laporan tersebut sehingga pada PSN dihari pertama di fokuskan diwilayah Grumbul Melung, sebagai posko mahasiswa yang sedang melakukan KKN.
Kegiatan PSN pada hari pertama adalah menguras bak mandi, mengubur barang-barang bekas dan membakar sampah. Dari pengecekan barang-barang bekas seperti kaleng dan tempat minum unggas, ditemukan jentik-jentik nyamuk aedes agepty. Setidaknya 10 (sepuluh) rumah yang telah ditemukan jentik-jentik nyamuk tersebut, yang umumnya terdapat pada kaleng bekas yang berada diluar rumah.
Adapun ciri-ciri jentik-jentik nyamuk aedes agepty adalah berwarna putih, pergerakan naik turun dan umunya berada pada air yang tidak terlalu keruh. Tempat yang biasa dijadikan tempat bertelur (berkembang biak) adalah di tempat yang tergenang air bersih dalam waktu lama seperti bak mandi, vas bunga, kaleng bekas, pecahan botol, penampungan air, lubang wc, talang air, dan lain sebagainya.
melung.desa.id  Sejumlah Perangkat Desa Melung pada Jum`at (12/2) melakukan kerja bhakti di sekitar kantor Desa Melung. Sebuah program kerja yang rutin dilakukan setiap hari Jum`at yaitu kebersihan.
Membersihkan lingkungan sekitar kantor desa, mulai dari ruangan, halaman kantor desa. Aksi yang sering disebut dengan gerakan Jum`at bersih, diharapkan dengan budaya Jum`at bersih ini akan berkembang menjadi Jum`at sehat. Lingkungan kerja yang sehat akan mendukung semangat produtifitas kerja yang berkualitas.
Jum`at bersih merupakan kegiatan yang sedang dihidupkan kembali oleh Pemerintah Desa Melung di sela-sela pelayanan terhadap masyarakat. Adanya Jum`at bersih ini diharapkan akan menumbuhkan kebersamaan dalam menjaga kebersihan lingkungan. Suasana kantor yang bersih akan terasa nyaman untuk bekerja dan melayani keentingan masyarakat. Disamping juga akan terpelihara dengan baik aset-aset yang ada di desa.
(Rabu, 27/1/2016) Bertempat di lahan pertanian organik Pager Gunung sebanyak 20 orang petani sayur organik dilatih pembuatan pupuk cair, pestisida nabati dan pembuatan pupuk kompos oleh Mahasiswa yang sedang KKN Unsoed Purwokerto. Acara yang dibuka oleh Khoerudin, S.Sos selaku Kepala Desa Melung mengatakan bahwa pentingnya pertanian organik khususnya sayur mayur, kehadiran adik-adik mahasiswa sangat membantu menambah pengetahuan dan ketrampilan petani sayur kami sehingga semakin semangat untuk menjadi petani.
Bahan baku pupuk organik ini sangat mudah didapat disekitar kita tinggal bagaimana kita mengelola dan memadukan bahan tersebut sehingga berguna untuk tanaman dalam proses tumbuh secara optimal. Proses yang sederhana dimulai dengan membuat pupuk kompos dengan bahan daun-daun dan kotoran hewan seperti kambing agar cepat masak atau siap untuk menjadi pupuk yang dibutuhkan tanaman. DIlanjutkan dengan pembuatan pestisida nabati. Tumbuhan yang berguna namun tidak dapat dimanfaatkan oleh manusia seperti buah maja yang di sekitar desa Melung masih jarang maka mahasiswa KKN berinisiatif untuk mencari bibit tanaman agar dapat ditanam dan dijadikan sebagai pestisida nabati alami. Para petani tampak begitu tekun mengikuti rangkaian demi rangkai kegiatan pelatihan, bahwa hasil yang sudah didapat langsung dimanfaatkan untuk menyemprot tanamannya.