Melung, 21 September 2021, Perangkat Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng kembali mengikuti pelatihan website desa, setelah hampir 7 tahun vakum. Pelatihan ini dilaksanakan di Aula Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas, Kegiatan yang dilaksanakan selama 1 (satu) hari ini difasilitasi oleh Puskomedia Purwokerto.
Acara pengukuhan pengurus Karang Taruna, Taruna Karya XIV
Desa Melung masa bakti 2020-2023 telah dilaksanakan pada (18/1). Pengukuhan
dilaksanakan di Gedung Aula Widya Mandala Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng,
Banyumas.
Pada pengukuhan tersebut hadir dari berbagai organisasi
kepemudaan desa, tokoh masyarakat dan juga perangkat desa. Hadir pula Kepala
Desa Melung (Khoerudin) sebagai pejabat yang mengukuhkan kepengurusan Karang
Taruna.
Acara pengukuhan diawali dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Mars Karang Taruna, dilanjutkan dengan pengukuhan pengurus. Yang sebelumnya telah dilaksanakan pemilihan pemilihan pengurus karang taruna. Teguh Priyatin terpilih sebagai Ketua, Karsun sebagi Wakil Ketua, Sekertaris Misbahudin dan Dahlan.
Dalam sambutannya Khoerudin selaku Kepala Desa Melung
menyampaikan, “Pemuda merupakan suatu generasi bangsa, yang secara fisik sedang
berproses perkembangannya. Sehingga bisa dikatakan pemuda merupakan sumber daya
manusia pembangunan baik saat ini maupun masa yang akan datang. Untuk itu perlu
adanya penggemblengan mental yang tangguh. Organisasi Karang Taruna merupakan
salah satu organisasi kepemudaan yang bisa dijadikan tempat belajar hidup
bermasyarakat”.
Kolam renang yang berada di Wisata Pagubugan Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng, menjadi daya tarik bagi pengunjung Wisata Pagubugan. Kolam ini berada ditengah sawah, sehingga pada saat tanaman padi sedang menguning merupakan pemandangan yang menyejukan bola mata.
Pengunjung dapat berenang dan bermain dikolam yang berukuran 25 X 14 meter, dengan kedalaman 1,5 meter. Air yang cukup jernih tanpa kaporit tentu akan sangat membuat badan segar. Jangan kaget jika airny terasa sangat dingin, karena air yang digunakan merupakan air yang diambil dari hutan disekitar Lereng Gunung Slamet.
Disamping berrenang dan bermain air, pengunjung juga dapat menikmati kuliner yang telah disediakan. Makanan khas Kota Purwokerto (Mendoan). Untuk tempat beristirahat, juga telah disediakan gubug-gubug yang tersebar di sekitar area persawahan. Jika ingin memesan makanan tinggal kriiing, sepuluh menit kemudian makanan akan diantar.
Untuk yang suka berpetualang, disini juga bisa dijadikan tempat ngecam. Telah disediakan beberapa tenda yang bisa disewakan. Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi nomor kontak +62 856-4759-0546
Melung, Minggu (26/1) Pengurus Ranting IPNU IPPNU Desa Melung melaksanakan agenda Rapat Anggota. Rapat tahunan ini diadakan dua tahunan. Salah satu agendanya adalah melakukan re-organisasi pengurus IPNU dan IPPNU Desa Melung.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Melung, Ketua PAC IPNU IPPNU Kedungbanteng, Pengurus Ansor Ranting Melung Ketua Karang Taruna Desa Melung, Pengurus Pemuda Pancasila Melung. Sebanyak 25 anggota IPNU dan 30 anggota IPPNU yang bertempat di Aula Widya Mandala Desa Melung.
Penyampaian Laporan pertanggungjawaban (LPJ) oleh ketua masa bhakti 2018-2019, Riza Hammi Fauzan (IPNU) dan Siti Kotimah (IPPNU). Dalam penyampaian laporan yang dibacakan, menyampaikan kegiatan-kegiatan yang sudah terprogram baik yang terlaksana maupun tidak terrealisasi berikut dengan kendala yang dihadapi.
Dengan Penyampaian LPJ tersebut menandakan berahirnya pengurus ranting masa khidmat 2018-2019. Dilanjutkan dengan pemilihan pengurus baru, yang diadakan secara musyawarah. Terpilih Muhammad Badrun Munir sebagai Ketua IPNU Dan Meitha sebagai Ketua IPPNU masa khidmat 2020-2022
Dengan Penyampaian LPJ tersebut menandakan berahirnya pengurus ranting masa khidmat 2018-2019. Dilanjutkan dengan pemilihan pengurus baru, yang diadakan secara musyawarah. Terpilih Muhammad Badrun Munir sebagai Ketua IPNU Dan Meitha sebagai Ketua IPPNU masa khidmat 2020-2022
Dalam sambutanya Ketua terpilih (Badrun) memohon kerjasama dan mengajak nggotanya untuk bisa bersama sama membangun organisasi serta memajukan pembangunan di Desa Melung.
Lahan milik desa seluas kurang lebih 0.5 Ha dimanfaatkan untuk menanam sayuran. Sepuluh orang petani yang rata-rata adalah perempuan memanfaatkan lahan tersebut. Lokasinya berada dipinggir desa sebelah timur Desa Melung.
Berbagai jenis sayuran berderet membentang. Cabai, pakcoy, kangkung, caisim, selada air, bayam dan bermacam jenis sayur lainnya dibudidayakan disini.
Jalan atau pintu utamanya dibuat seperti lorong dari kerangka bambu. Kerangka bambu tersebut dimanfaatkan untuk merambatkan pohon labu (Welok). Sehingga jika disiang hari bisa dimanfaatkan untuk berteduh.
Kemarau seperti sekarang tak menyurutkan semangat petani. Bermodalkan dua buah ember mereka mengambil air untuk menyiram tanaman. Yang jaraknya kurang lebih 50 meter. Mereka mengambil air diselokan milik PLTA Ketenger. Bolak-balik sambil menjinjing bahkan menggendong ember dan jeligen berisi air.
Hal itu dilakukan karena sumber air yang biasa untuk mengairi lahan tersebut lagi dalam perbaikan.