Senin, 22 Agustus 2022, telah dilaksanakan penerimaan Mahasiswa KKL (Kuliah Kerja Lapangan) Universitas Amikom Purwokerto di Kantor Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas oleh bapak Khoerudin, S.Sos selaku Kepala Desa Melung. Kepala Desa Melung menyambut dan menerima 10 mahasiswa KKL dari Universitas Amikom Purwokerto yang terdiri dari berbagai program studi baik dari Fakultas Ilmu Komputer dan Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial.
Penerimaan mahasiswa KKL Universitas Amikom Purwokerto telah disambut dengan baik dan para peserta KKL akan didampingi agar keberlangsungan kegiatan KKL di Desa Melung dapat terlaksana dengan baik dan dapat menjadi manfaat baik untuk desa maupun para mahasiswa yang melaksanakan KKL. Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan Universitas Amikom Purwokerto ini akan dimulai dari tanggal 22 Agustus 2022 sampai dengan tanggal 03 September 2022.
Acara penerimaan mahasiswa KKL diakhiri dengan melakukan foto bersama mahasiswa KKL Universitas Amikom Purwokerto dengan Kepala Desa di kantor Desa Melung. Dengan diadakannya acara ini diharapkan dapat menjadi jembatan silaturahmi yang baik antara mahasiswa, perangkat desa, dan masyarakat Desa Melung, sehingga kedepannya dapat terjalin kolaborasi dalam mengatasi permasalahan di Desa Melung.
Kegiatan Jalan Sehat dalam rangka memperingati HUT Ke-77 Kemerdekaan RI yang jatuh pada 17 Agustus 2022, di Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, berlangsung meriah.
Kegiatan Jalan Sehat yang diadakan Hari Minggu (21/08/2022) pagi, pukul 09.30 WIB, yang diikuti warga desa Melung, selain berlangsung meriah, seru dan penuh kekeluargaan ini juga membuat seluruh peserta gembira karena bertabur door prize.
Jalan sehat yang dimulai dari Halaman Balai Desa Melung dibuka langsung oleh ibu – ibu PKK selaku ketua pelaksana dan penyambutan dari kepala desa Bapak Khoerudin, S.Sos. Sebelum kegiatan Jalan Sehat dimulai, sejak pagi para peserta sudah berdatangan ke tempat kegiatan di Halaman Balai Desa Melung. Setelah peserta terkumpul, Ketua Panitia Jalan Sehat memulai acara tersebut dengan rute awal Halaman balai desa kemudian mengelilingi jalan desa dan finish kembali di Halaman Balai Desa Melung.
Panitia HUT ke-77 Kemerdekaan RI Desa Melung, menyediakan berbagai macam door prize atau hadiah-hadiah yang menarik untuk para peserta, seperti panci, ember, kompor dan alat-alat perabotan lainnya.
“Tentunya sangat berterima kasih kepada Ketua Pelaksana dan Kepala Desa Melung atas terselenggaranya acara jalan sehat memperingati HUT Kemerdekaan RI Ke-77, semoga kita selalu bisa menanamkan nilai-nilai proklamasi serta bisa selalu menghargai bangsa Indonesia terutama untuk yang lain selalu berusaha dan tetap semangat,” ujar salah satu peserta jalan sehat.
Pertumbuhan penduduk akan terus bertambah atau berubah. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali akan menyebabkan berbagai permasalahan sosial dan lingkungan yang seringkali berujung pada penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan dapat dimaknai dari perspektif ekonomi maupun kualitas kehidupan.
Meskipun banyak hal positif yang didapat dari meningkatkan angka pertumbuhan penduduk, seperti tersedianya cukup SDM, meningkatnya peluang usaha seiring meningkatnya konsumsi masyarakat, namun pertumbuhan penduduk juga berpotensi membawa permasalahan yang sistemik dan sulit ditangani. Tingginya populasi manusia yang tidak diiringi peningkatan sektor produksi selalu memunculkan masalah pengangguran. Selain itu, berkembangnya pemukiman selalu diiringi permasalahan sampah dan pencemaran lingkungan.
Desa Melung, salah satu desa yang berada di daerah pegunungan yang asri, tak luput dari permasalahan dalam mengelola meningkatnya jumlah penduduk. Setiap tahun, setidaknya ada 10 pasang keluarga baru yang dalam jangka pendek tentu akan segera membangun rumah. Jika 4 pasang saja yang mampu membangun rumah di tahun pertama, maka dalam satu tahun akan berdiri 4 rumah baru, yang juga harus didukung oleh sarana prasarana umum seperti jalan, saluran air dan sebagainya.
Dengan kondisi topografi Desa Melung yang berbukit dengan kemiringan 30 derajat sudah tentu penempatan perumahan menjadi prioritas agar aman dan nyaman agar tidak berdampak terjadinya longsor. Seringkali, dalam membangun rumah, penduduk kurang memperhatikan faktor-faktor lingkungan seperti berkurangnya lahan persawahan dan perkebunan, juga faktor potensi bencana ini.
Tata guna dan fungsi lahan sangat menjadi hal yang penting dan menjadi perhatian seluruh warga dan pemerintah desa untuk memberikan rasa nyaman dan aman bagi warga yang bertempat tinggal di daerah perbukitan, sehingga perlu dilakukan solusi yang tepat agar desa tidak menjadi pemukiman yang kumuh.
Ada beberapa prasyarat yang harus dilakukan seluruh eleman penduduk desa diantaranya :
Adanya pengaturan tata guna lahan untuk lahan pertanian, perkebunan rakyat, daerah yang rawan longsor, pemukiman dan lain-lain.
Menyiapkan sarana dan prasarana untuk tempat tinggal agar tidak terjadi gesekan antar warga dikemudian hari, misalkan persoalan saluran pembuangan limbah keluarga dan lain sebagainya.
Mendisiplinkan warga untuk tidak membangun perumahan pada daerah rawan longsor, atau lahan yang yang disepakati bukan untuk perumahan
Mengurus Izin Mendirikan Bangunan dan tidak memulai kegiatan pembangunan rumah sebelum izin turun
Persoalan ini sebenarnya tidak terjadi pada Desa Melung saja, namun dipastikan terjadi pada desa-desa lainnya. Meskipun dampaknya saat ini belum dirasakan, lambat laun akan menjadi persoalam yang sangat rumit apabila sejak dini tidak diperhitungkan.
Penguranan luas lahan hijau sangat berdampak pada daya resapan air. Dalam hitungan tahun, kondisi ini menyebabkan berkurangnya sumber air bersih untuk warga, sekaligus menmpercepat terjadinya tanah longsor akibat tingginya curah hujan. Kenanekaragaman hayati akan semakin berkurang seiring pertumbuhan pemukiman.
Melung, 19 September 2021, Wakil Bupati Banyumas mengunjungi obyek wisata Pagubugan Melung, kunjungan dalam rangka surve sektor pariwisata untuk kembali buka setelah hampir 3 bulan tutup akibat adanya pandemi Covid 19. Kunjungan di dampingi oleh Kepala Dinas Pemuda, olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas beserta staf lainya, selain itu juga di pandu langsung oleh Maman mewakili pengelola Pagubugan Melung.